Posts

Showing posts from May, 2024

MUSIBAH DAN UJIAN ADALAH SUNNATULLAH BAGI PARA HAMBA

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du. Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: مَا يَزَال الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمؤمِنَةِ في نَفْسِهِ وَولَدِهِ ومَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّه تعالى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ "Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki-laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa."  [HR. At-Tirmidzi no. 2399, Imam Tirmidzi berkata, hadis ini hasan shahih] 🌟 Faidah Hadis: Hadis ini memberikan faidah-faidah berharga, di antaranya: 1. Pelajaran berharga bahwa musibah dan ujian itu merupakan sunnatullah yang berlaku atas para hamba. 2. Siapa saja yang sudah menyatakan dirinya beriman maka dia pasti akan mendapatkan cobaan dan ujian. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah ayat: أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُون "Apakah man

STATUS HADIS ABDUR RAHMAN BIN AUF MASUK SYURGA DENGAN MERANGKAK

Tanya: Ustadz, bagaimana kedudukan hadits ini: “Pada suatu hari, saat kota Madinah sunyi senyap, debu yang sangat tebal mulai mendekat dari berbagai penjuru kota hingga nyaris menutupi ufuk. Debu kekuning-kuningan itu mulai mendekati pintu-pintu kota Madinah. Orang-orang menyangka itu badai, tetapi setelah itu mereka tahu bahwa itu adalah kafilah dagang yang sangat besar. Jumlahnya 700 unta penuh muatan yang memadati jalanan Madinah. Orang-orang segera keluar untuk melihat pemandangan yang menakjubkan itu, dan mereka bergembira dengan apa yang dibawa oleh kafilah itu berupa kebaikan dan rizki. Ketika Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha mendengar suara gaduh kafilah, maka dia bertanya, “Apa yang sedang terjadi di Madinah?” Ada yang menjawab, “Ini kafilah milik Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu yang baru datang dari Syam membawa barang dagangan miliknya.” Aisyah bertanya: “Kafilah membuat kegaduhan seperti ini?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Ummul Mukminin, kafilah ini berjumlah 70

KEKELIRUAN TENTANG BIDARA

  #Bidara_Benarkah_Seperti_Dakwaan. Bidara disebut di dalam al Qur’an sebagai 'Sidr' . فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (quran.id.db) (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, -Sura Al-Waqi'ah, Ayah 28 Ada beberapa petunjuk Sunah didalam hadits yang menganjurkan kita untuk menggunakan Daun Bidara, diantaranya untuk mandi wajib ~ mandi haid, mandi ketika kita baru masuk agama Islam, bahkan untuk memandikan jenazah. #Hadith-hadith berkenaan penggunaan bidara. Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang orang yang jatuh dari untanya dan meninggal,  Rasulullah ﷺ  bersabda : اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِي ثَوْبَيْنِ. “Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara dan kafanilah dengan dua baju”.  (HR. Bukhary-Muslim). Hadits Ummu ‘Athiyah tatkala anak Rasulullah ﷺ meninggal, beliau bersabda : اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ أَكْثَرَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ “Mandikanlah dia tiga kali atau lima atau tujuh atau lebih jika ka

CUKUPKAN YANG HALAL DARIPADA YANG HARAM

  ya Allah... cukupkanlah aku dengan hal-hal yang halal... agar aku terhindar dari hal-hal yang haram... dan palingkan aku dari hal haram tersebut ----- Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda dalam hadits riwayat Ibnu Majah, أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram. Aris munandar

DOA YANG DILARANG

 [[Jenis-jenis Doa yang dilarang]] Di dalam hadith yang sahih baginda Nabi ﷺ pernah bersabda; لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ ومَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ “...Akan selalu dikabulkan doa bagi seorang hamba selagi dia tidak berdoa untuk sesuatu dosa atau memutuskan tali silaturahim, dan selagi dia tidak gopoh..." [HR. Muslim] Para ulama menyebutkan beberapa jenis dan bentuk doa yang dilarang kepada kita iaitu; 1. Doa yang mengandungi syirik atau memohon kepada selain Allah. Walaupun dengan menyebut "Ya, Muhammad, Ya Jibril atau meminta kepada wali-wali dan sebagainya. Hanya kepada Allah kita boleh berdoa. 2. Doa memohon perkara haram atau dilarang seperti memutuskan silaturahim, meminta sesuatu yang berdosa seperti zina, arak, judi, meminta nombor ekor dan sepertinya.  3. Berdoa keampunan untuk orang kafir (kecuali untuk memohon hidayah kepadanya) atau berdoa untuk manfaat kekufuran dan kemenangan mereka. 4. Melampaui batas dalam ber

RUQYAH JAMPI SERAPAH

 Perkara asas berkaitan jampi serapah. Sesiapa yang ingin masuk ke dalam perbincangan tentang pengamalan jampi@ruqyah perlu memahami latar berkaitan jampi itu sendiri. Ia termasuk dalam kategori ibadah khusus, atau ia adalah salah satu bentuk rawatan. Jika ia adalah ibadah khusus, maka terpakailah kaedah 'Apa dalilnya? Nabi s.a.w tak buat begitu', dan semisalnya. Jika ia adalah satu bentuk kaedah rawatan, maka pastilah kaedah di atas tidak terpakai. Mari kita rujuk hadis di bawah: عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ ، قال : كُنَّا نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ ؟ ، فَقَالَ : " اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ Auf bin Malik al-Asyja‘iy radhiallahu 'anhu berkata: Kami di zaman Jahiliyyah mempraktikkan jampi-jampian.  Maka kami bertanya: “Ya Rasulullah, apakah pendapat anda tentang hal ini?” Rasulullah menjawab: Tunjukkan kepada aku jampi-jampian kamu.  Tidak mengapa

TIADA KEBAIKAN BILA MENYALAHI SYARIAT (SUNNAH)

 BENDA BAIK, APA SALAHNYA…  Suatu yang nampak 'baik' kalau menyalahi Syariah, maka ia menjadi tidak baik. Said bin Musayyib (wafat tahun 94H) melihat seorang lelaki melakukan sembahyang sunat berulang-ulang kali selepas solat Subuh. Lalu beliau melarang lelaki tersebut. (Kerana selepas Subuh dilarang bersembahyang sunat). Lelaki tersebut bertanya, "Wahai Abu Muhammad (Said bin Musayyib), adakah Allah akan mengazabkan aku dengan sebab sembahyang?" Said bin Musayyib menjawab, "Tidak. Tetapi Dia boleh mengazabkan kamu kerana menyalahi sunnah". - Direkod dalam Musannaf Abd al-Razzaq (3/52, no. 4755), Sunan Kubra oleh al-Bayhaqi (2/654, no. 4131) dll. LOKMANULHAKIM HUSSAIN